Translate

Selasa, 14 Januari 2014

KONSTRUKSI DENGAN BETON RINGAN

Beton ringan adalah beton dengan berat jenis lebih ringan dari pada beton konvensional. Jika pada beton konvensional berat jenis adalah 2400 kg/m3,maka pada beton ringan bisa kurang dari itu,biasanya berkisar antara 1200 - 1800 kg/m3.
Beton ringan terdapat 2 jenis jika dilihat dari proses pembuatannya yaitu AAC ( Autoclaved Aerated Concrete ) dan CLC ( Celluler Lightweight Concrete ). Prinsip keduanya adalah sama yaitu menambahkan gelembung udara ke dalam mortar sehingga dapat mengurangi berat beton. 
AAC prosesnya dengan mengunakan cara kimia pada bahan-bahan campuran mortarnya sedangkan CLC dengan cara mekanis yaitu menambahkan busa organik yang tidak bereaksi dengan bahan campuran mortar. Sedangkan untuk aplikasi AAC dan CLC tidak banyak perbedaan, namun untuk CLC karena prosesnya lebih konvensional dalam pengeringan, maka untuk jenis ini bisa dilakukan ditempat konstruksi bangunan dikerjakan ( proses in-situ ).
Beberapa Keuntungan Mengunakan Beton Ringan :
1. Tahan Panas terutama type AAC karena proses pada autoclaved chamber yang bertekanan tinggi.
2. Lebih Kedap Suara ( dibandingkan dengan bata merah ).
3 Pada penggunaan pelat lantai pekerjaan menjadi lebih cepat dan tidak perlu bekisting dan perancah.Hal ini karena beton ringan biasanya adalah merupakan beton precast.
4. Karena berat yang lebih ringan maka sisten konstruksi pendukung ( kolom dan balok ) dimensinya bisa lebih kecil dibandingkan dengan jika mengunakan beton konvensional.
5. Proses pengerjaan bisa lebih cepat,
Kekurangan Beton Ringan.
1. Kekuatan tekan beton ringan tidak sekuat beton konvensional, karena adanya rongga udara yang lebih banyak dalam beton ringan.
2. Ukuran precast beton ringan terbatas pada ukuran tertentu, sehingga pada pengunaan untuk pelat lantai sistem balok grid lebih sesuai, tapi sistem ini pada area tertentu menjadikan banyaknya balok-balok.
3. Belum banyak digunakan untuk pelat lantai bangunan bertingkat tinggi. Karena kekuatan tekan beton ringan yang lebih rendah dari pada beton konvensional maka belum banyak dipakai pada bangunan bertingkat tinggi yang biasanya untuk lantai minimal beban yang disyaratkan adalah 250 kg/m2.Karena itu saat ini banyak dipakai sebagai dinding penyekat pada bangunan bertingkat tinggi.Namun beberapa produsen sudah melakukan inovasi sehingga kekuatan tekannya bisa lebih baik sehingga dapat  diaplikasikan pada pelat lantai dengan beban antara 250 - 350 kg/m2.
Untuk bangunan rumah tinggal 2 lantai, konstruksi pelat lantainya bisa memakai beton ringan ini dengan balok penopang dari konstruksi baja ataupun beton.
4. Harga lebih mahal dibandingkan dengan bata merah. Ini jika beton ringan digunakan sebagai penyekat ruangan.Dengan demikian perlu dianalisa dengan benar benefit yang diperoleh jika  mengunakan beton ringan untuk penyekat ruangan.

Sabtu, 04 Januari 2014

PENGANTAR SISTEM KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG YANG EFISIEN

Pada pembangunan suatu gedung dengan segala jenis bentuk arsitekturnya tentu diperlukan suatu sistem konstruksi/struktur bangunan sebagai penopang gaya-gaya yang terjadi akibat beban mati maupun beban hidup termasuk juga beban tambahan yaitu beban angin dan beban gempa.Konstruksi/struktur bangunan ini harus mampu menahan gaya-gaya tadi sehingga bangunan dapat kokoh berdiri dan tidak terjadi kerusakan yang fatal.
Bagaimana suatu konstruksi bangunan ini dapat dibangun dengan effisien tanpa mengabaikan kaidah perhitungan sacara struktural.Kita ketahui bahwa struktur bangunan yang umum adalah sebagai berikut : Struktur Beton, Struktur Baja, Struktur Kayu dan Struktur Komposit ( Beton + Baja ).
Untuk mendapatkan suatu sistem konstruksi yang effisien maka kita harus mengetahui fungsi dari bangunan gedung dan bentuk/ model bangunan yang meliputi juga ukuran panjang,lebar dan ketinggianya serta sistem as struktural vertikalnya yaitu apakah simetris atau asimetris. Dengan demikian maka gaya-gaya yang bekerja pada suatu struktur bangunan gedung dapat diketahui dengan tepat.
Pada ulasan ini akan diberikan pengantar suatu sistem konstruksi bangunan gedung yang effisien,mengapa disebut " pengantar " karena hanya dibahas pada wawasan secara umum, belum detail masuk kedalam perhitungan-perhitungannya.


Berikut adalah langkah-langkah untuk mendapatkan sistem konstruksi bangunan gedung yang effisien.
      1. Perhitungan Beban Yang Sesuai.
Dengan diketahui fungsi bangunan gedung maka dapat ditentukan beban yang sesuai terutama beban hidup ,jangan sampai terjadi kekeliruan dalam penentuannya.Misalnya fungsi bangunan adalah untuk apartemen beban hidupnya dihitung berdasarkan fungsi untuk perkantoran. Hal ini bisa menyebabkan disain struktur  yang berlebihan atau sebaliknya. Sedangkan untuk beban mati biasanya lebih mudah menentukan karena merupakan berat sendiri dari bagian konstruksi ( beton/baja/kayu).
      2.Pada bangunan bertingkat pergunakan ukuran kolom yang berbeda pada tingkatan tertentu.
Jika perbedaan beban axial pada suatu kolom pada tingkatan tertentu sangat signifikan maka ukuran kolom dapat dilakukan perubahan sesuai kebutuhan.Dengan demikian maka volume material konstruksi bisa lebih sedikit namun kekuatannya dapat dipertanggungjawabkan.Atau bahkan jika memungkinkan pada tingkatan tertentu dibuat sistem “ columnless” yaitu tanpa kolom dimana dinding  pembatas ruangan dibuat dari beton bertulang yang berfungsi mengantikan kolom. Dengan demikian maka material dinding pembatas dari bata merah atau gipsum board atau beton ringan dapat dikurangi. 
3.   Pergunakan sistem daktilitas yang sesuai untuk konstruksi beton bertulang.
Pada konstruksi beton bertulang maka terdapat ketentuan daktilitas yang harus dipenuhi sebagai syarat bangunan tahan gempa. Untuk itu sesuaikan tingkat daktilitas ini dengan lokasi bangunan pada zona gempanya. Misalnya untuk bangunan pada daerah dengan gempa tinggi akan lebih sesuai jika mengunakan sistem daktilitas terbatas. Sedangkan pada daerah dengan gempa rendah maka daktilitas penuh bisa digunakan disamping daktilitas terbatas.Sistem daktilitas yang sesuai ini adalah untuk menghindari disain yang berlebihan dari segi ukuran dan penulangan pada konstruksi beton bertulang.
      4.  Balok Bentang Panjang.
Jika balok bentang panjang dengan beban kecil maka pergunakan balok dari baja, jangan pergunakan beton prategang ( prestressed concrete ), kecuali jika balon-balok itu menerima beban berat. 
 5. Pergunakan Wiremesh
Untuk penulangan pada pelat lantai pergunakan wiremesh, kemungkinan harga memang lebih mahal dari tulangan biasa namun dapat dihemat waktu pengerjaan dan jumlah tenaga kerja. Hal ini akan menjadi lebih efisien.
6. Pertimbangkan Sistem Plastis Desain untuk Konstruksi Baja.
Pada konstruksi baja selain disain secara elastis,sebenarnya dapat memilih disain secara plastis. Inilah salah satu kelebihan struktur baja. Dengan memilih disain secara plastis maka dengan kemampuan memikul gaya akibat beban yang ada sama dengan disain secara elastis namun dimensi / ukuran baja yang digunakan bisa lebih kecil, sehingga biaya pengadaan menjadi lebih murah.



Itulah beberapa langkah pengantar yang dapat dipakai sebagai salah satu referensi untuk memperoleh sistem konstruksi yang efisien. Dengan kemajuan teknologi konstruksi saat ini maka akan banyak sistem yang dapat mendukung konstruksi bangunan yang efisien.Tentu hal ini akan dibahas pada ulasan-ulasan berikutnya.